Tim Nasional Tunisia
Team sepak bola nasional Tunisia (bahasa Arab: منتخب تونس لكرة القدم), (Prancis: Équipe de Tunisie de football) sebagai wakil Tunisia dalam sepakbola internasional pria semenjak laga pertamanya di tahun 1957. Ditata oleh Asosiasi Sepak Bola Tunisia, dibangun di tahun 1957 sesudah kemerdekaan Tunisia di tahun 1956. Tunisia diketahui dengan panggilan Les Aigles de Carthage (Eagles of Carthage). Warna team merah serta putih, serta elang Botak lambangnya, Periode perwakilan Tunisia reguler pada tingkat internasional paling tinggi, dari 1962 sampai 1978, dari 1994 sampai 2008 serta satu kali lagi dari 2014 dan sebagainya, Sejumlah besar laga kandang Tunisia dimainkan di Stade Olympique de Radès di Radès semenjak 2001, Team ini sebagai wakil FIFA serta CAF.
Timnas Tunisia sudah berperan serta dalam tiga pertandingan sepakbola quadrennial. Itu tampil di step akhir dari lima Piala Dunia FIFA serta delapan belas Piala Afrika, serta tampil di empat kompetisi sepak bola Olimpiade. Akan tetapi, mereka membuat riwayat di kompetisi 1978 di Argentina dengan jadi team Afrika pertama yang memenangi laga Piala Dunia, menaklukkan Meksiko 3-1. Mereka meredam juara bertahan Jerman Barat dengan hasil seimbang tanpa ada gol sebelum memundurkan diri. Mereka sudah penuhi ketentuan untuk tiga kompetisi beruntun, di tahun 1998, 2002 serta 2006 sebelum kembali lagi dalam edisi paling akhir yang diselenggarakan di Rusia di tahun 2018; tetapi lepas dari rekor yang kaya ini, Tunisia tidak dapat maju ke set group dalam kompetisi Piala Dunia FIFA atau Olimpiade Musim Panas. Tunisia mempunyai kompetisi lama dengan team-team Afrika Utara: Mesir, Maroko serta Aljazair. Kenyataannya, team Tunisia tetap berjumpa dengan mereka, baik lewat laga pertemanan atau kwalifikasi Piala Dunia serta Piala Afrika. Tunisia salah satu timnas Afrika yang sangat sukses dalam pertandingan, sesudah memenangi satu Piala Afrika, untuk tuan-rumah kompetisi di tahun 2004. Mereka sempat juga jadi runner-up 2x di tahun 1965 untuk tuan-rumah serta 1996 diselenggarakan di Afrika Selatan.
Tunisia ialah masalah yang populer sebab ini salah satu peserta yang sangat sukses serta seringkali dalam pertandingan penting Afrika, tetapi tidak berhasil memberi keinginan yang sama di luar Afrika. Walau Tunisia sudah memenangi satu AFCON serta berperan serta dalam empat Olimpiade Musim Panas serta lima Piala Dunia FIFA, Tunisia semua tidak berhasil untuk maju melebihi set penyisihan group Olimpiade serta Piala Dunia.
Pelatih Belgia Georges Leekens dipilih pada awal 2014 untuk coba serta hidupkan kembali lagi kekayaan team. Hasil awal positif, termasuk juga seimbang (1-1) menantang Kolombia serta kemenangan 1-0 atas Korea Selatan, kedua-duanya dalam laga pertemanan. Di bawah Leekens, team naik dari 49 ke 22 dalam beberapa waktu di rangking FIFA hingga team memperoleh kembali lagi sinar benua sesudah timbulnya generasi pemain baru. Tunisia maju ke Piala Afrika 2015 serta ada di pucuk group kuat mereka termasuk juga Senegal, Mesir serta Botswana. Diperputaran final kompetisi, Tunisia ada di pucuk group mereka untuk kali pertamanya semenjak 2008 memenangi Zambia 2-1 serta menggambar dengan Cape Verde serta DR Kongo dengan hasil sama 1-1 tapi tersisih di perempat final sesudah polemis Kekalahan 2-1 dari tuan-rumah Guinea Ekuatorial membuat CAF larang wasit Rajindraparsad Seechurn semasa enam bulan sebab "performa jelek" di kompetisi. Pada Juni 2015, Leekens memundurkan diri dengan cara mengagetkan pada 2015 sebab fakta keamanan sesudah dia mengembalikan pesona team. Pada Juli 2015, Henryk Kasperczak kembali lagi untuk pelatih sesudah 17 tahun. Ia sukses maju ke team untuk Piala Afrika 2017 dalam pimpin dengan kemenangan atas Liberia, Togo serta Djibouti.
Ia capai perempat final pertandingan sesudah menaklukkan Aljazair serta Zimbabwe 4-2 sebelum kalah lagi di set ini, kesempatan ini menantang Burkina Faso 2-0. Kekalahan dalam laga pertemanan menantang Kamerun serta Maroko dengan hasil sama 1-0 mengakibatkan penghentian Kasperczak. Pada tanggal 27 April 2017, Nabil Maâloul kembali lagi untuk pelatih walau ada tidak setujunya dari beberapa simpatisan Tunisia mengejar ketidakberhasilan pada kwalifikasi Piala Dunia 2014, tapi kesempatan ini dia penuhi ketentuan Tunisia untuk Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia untuk ke-5 kalinya dalam riwayat Tunisia serta yang pertama semenjak 12 tahun sesudah menang menantang DR Kongo, Guinea serta Libya di kwalifikasi. Kwalifikasi Tunisia untuk Piala Dunia FIFA 2018 serta hasil positifnya dalam laga pertemanan menantang Iran serta Kosta Rika mengakibatkan kenaikannya ke tempat 14 di Rangking Dunia FIFA untuk kali pertamanya, sesudah jadi yang pertama di team Afrika serta melebihi team seperti Italia serta Belanda.